PRODI S1 PEMULIAAN TANAMAN 

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PATTIMURA

Bergbunglah bersama kami....!!!!




Prodi Pemuliaan Tanaman

Program studi (PS) Strata satu (S1) Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Pattimura dibuka berdasarkan Izin Pembukaan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.: 223/KPT/I/2017. Saat ini, Saat ini, PS ini merupakan SATU-SATUNYA PS S1 BIDANG PEMULIAAN TANAMAN & BIOTEKNOLOGI YANG ADA DI INDONESIA. PS ini berperan menyiapkan sumber daya manusia yang dapat merencanakan, merancang, menganalisis, dan menerapkan IPTEKS untuk PERBAIKAN TANAMAN (crop improvement) di WILAYAH KEPULAUAN dan kontinental.

Apa yang dipelajari dalam Pemuliaan Tanaman...?

Pemuliaan tanaman (plant breeding) dan Genetika (genetics) memainkan peranan penting bagi masa depan dunia dalam meningkatkan penyediaan pangan (food), serat (fiber) dan bahan bakar (fuel) sebagai tanggapan terhadap tantangan seperti pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim. Mahasiswa akan mendapatkan landasan yang kuat dalam genetika dan genetika molekuler, proses dan fungsi tanaman, tipe dan penyebab tanaman stress dan belajar bagaimana ilmu ini diterapkan untuk perbaikan tanaman dan konservasi sumber daya genetik.

Di masa lampau pemuliaan tanaman memberikan kontribusi sangat besar bagi umat manusia ketika melahirkan revolusi hijau. Norman Borlaug mengawali sukses pemuliaan tanaman pada tahun 1960 dengan menghasilkan suatu varietas gandum ajaib berdaya hasil tinggi. Varietas yang ditanam secara ekstensif di Meksiko, India dan Pakistan ini berhasil mengatasi kelaparan di negara-negara yang masuk kategori sedang berkembang saat itu, khususnya di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Keberha­silan penerima hadiah Nobel tahun 1970 di bidang pangan ini menginspirasi para pemulia tanaman di International Rice Research Institute (IRRI) Filipina yang berhasil merakit varietas padi ajaib IR5 dan IR8 berdaya hasil tinggi yang merupakan tonggak sejarah revolusi hijau.

Pemuliaan tanaman modern di luar negeri saat ini semakin canggih dan merupakan bisnis tinggi-investasi. Sebagian besar pemuliaan tanaman komersial berlangsung di sektor swasta. Pemulia tanaman (plant breeder) bekerja di perusahaan pemuliaan tanaman atau bioteknologi pertanian atau lembaga akademis dengan tujuan utama mengembangkan perbaikan varietas atau mendidik generasi muda tentang teknik genetika untuk perbaikan tanaman. 

Agribisnis Benih di Indonesia

Di Indonesia, oleh karena pemuliaan tanaman merupakan bisnis tinggi-inverstasi, maka demi keberlanjutan industri pertanian, sebagian besar kegiatan pemuliaan tanaman, khususnya yang bertalian dengan kepentingan petani, dilakukan oleh negara. Berbagai lembaga riset dibentuk untuk mengurus pembentukan varietas tanaman. Beberapa lembaga riset utama adalah: Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Balai Penelitian Tanaman Palma (Balitka), Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu), dan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro).

Namun agribisnis benih varietas unggul di Indonesia tetap bergeliat. Kegiatan pemuliaan tanaman di sektor swasta dilakukan oleh perusahaan-peruashaan produksi benih, khususnya tanaman pangan dan sayur-sayuran, baik oleh perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Perusahaan-perusahaan PMA di Indonesia diantaranya: PT East West Seed Indonesia (PT EWSI) yang dikenal memproduksi benih merk dagang Panah Merah, PT Benih Inti Subur Intani International tbk dikenal dengan merk dagang BISI "Kapal Terbang", Monsanto Indonesia atau dikenal dengan nama PT Branita Sandhini, PT. DuPont Pioneer Indonesia dengan merk dagang DuPont, PT Sygenta Indonesia, PT. Nunhems Indonesia, PT. Takii Seed Indonesia, PT. Koreana Seed Indonesia, PT. Advanta Seed Indonesia, PT. Oriental Seed Indonesia, PT. Selektani Induk Usaha, dan PT. Known-You Seed Indonesia.

Perusahaan PMDN di Indonesia diantaranya: PT. Bina Citra Asia (BCA) dengan merk dagang Benih Ungul Bintang Asia, PT. Aditya Sentana Agro Indonesia dengan merk dagang Matahari Seed, PT. Agri Makmur Pertiwi dengan merk dagang Benih Pertiwi, PT. Sang Hyang Seri (Persero) dengan merk dagang Sang Hyang Seri, CV. Multi Global Agrindo (MGA) dengan merk dagang Tunas Berlian, PT. Primasid Andalan Utama dengan merk dagang Pimasid, PT. Aura Seed Indonesia dengan merk dagang Aura Seed, dan PT. Tunas Agro Persada dengan merk dagang Tunas Agro.

Informasi selengkapnya dapat diikuti di: Daftar Perusahaan Benih di Indonesia

Bagaimana dengan Industri Benih di Maluku?

Di Maluku, industri pertanian lebih berfokus pada sektor perkebunan, khususnya perkebunan rakyat, sedangkan tanaman pangan dan hortikultura khususnya sayur-sayuran hampir tidak terlihat. Petani Maluku hampir 100% merupakan petani gurem (peasent) dengan ciri luas lahan usaha yang sempit dan bersifat subsisten (produksi untuk konsumsi sendiri, jarang untuk dijual).

Keadaan ini merupakan tantangan, tetapi serempak di dalamnya merupakan peluang bagi berkembangnya industri pertanian di Maluku. Oleh karena ketersediaan benih unggul merupakan lokomotif agribisnis, sehingga bila industri pertanian berkembang, maka syarat yang harus dipenuhi adalah tersedianya industri benih. Di India, suatu negara kontinental, hampir setiap tiga tahun selalu berganti varietas unggul baru.  

Kehadiran suatu varietas unggul sudah tentu sangat mendukung kehadiran industri benih. Apalagi bagi Indonesia, lebih khusus Provinsi Maluku yang terdiri atas pulau-pulau kecil. Diperlukan pendekatan yang berbeda untuk menghasilkan varietas unggul baru. Jika dalam revolusi hijau, pemulia tanaman menggunakan pendekatan fit the environment to the variety, yaitu merubah lingkungan tanaman agar sesuai dengan persyaratan tumbuh varietas, maka di Maluku, pendekatannya harus berbeda, yaitu merubah genetik varietas agar sesuai dengan kondisi lingkungan. Fit the variety to the environment. Pada tanaman padi, varietas-varietas ajaib yang berhasil dilepas pemulia tanaman, termasuk di Indonesia saat ini, sebagian besar diantaranya merupakan varietas-varietas yang membutuhkan persyaratan agronomis sangat ketat, khususnya penyediaan air irigasi dan hara tanaman yang mahal. Dengan menganut pendekatan fit the variety to the environment, saat ini pemulia tanaman padi mulai membentuk varietas unggul tipe baru yaitu varietas amfibi yang dapat tumbuh dalam keadaan jenuh air di sawah maupun dalam suatu sistem pertanian lahan kering.

Pemuliaan Tanaman dan Blok Masela

Blok Marsela merupakan suatu blok pengelolaan gas bumi di Provinsi Maluku, yang akan memproduksi liquefied natural gas (LNG), termasuk petrokimia dan pupuk. Blok yang akan berlangsung ± 10 tahun yang akan datang ini diperkirakan menyerap sedikitnya 12000 tenaga kerja (Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, 2016), belum termasuk tenaga teknis LNG yang mencapai 39000 tenaga kerja langsung dan 370000 tenaga kerja tidak langsung (Ristekdikti, 2017). Jumlah ini juga belum termasuk ribuan tenaga kerja dari industri-industri non minyak dan gas yang bakal hadir di Maluku. Banyaknya tenaga kerja ini membutuhkan ketersediaan 138299 ton tanaman penghasil karbohidrat, diikuti 35855 ton tanaman pangan penghasil protein, 30733 ton tanaman buah-buahan, dan 7683 ton sayur-sayuran.

Peluang pasar ini akan hilang apabila manusia Maluku tidak menekuni bidang pertanian. Pemuliaan Tanaman merupakan lokomotif yang sangat penting dalam menggerakkan gerbong agribisnis melalui penyediaan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan berkualitas. Demikian pula produksi benih bermutu bersertifikat akan mendukung industri pertanian di Maluku menyediakan pangan bagi Blok Masela dan Maluku.

Pemuliaan Tanaman dan Perubahan Iklim di Maluku

Pulau-pulau kecil seperti di Maluku sangat rentan (vulnerable) terhadap kerusakan dan penerima pertama dampak perubahan iklim. Selain peningkatan suhu, akan diikuti dengan munculnya lingkungan bercekaman baru seperti hujan yang turun tidak menentu, kekeringan yang masif terjadi ketika musim kering atau adanya genangan dan banjir ketika musim hujan, perubahan pola serangan hingga munculnya predator hama atau patogen baru, erodibilitas dan munculnya lahan-lahan miskin hara, dan terbentuknya lahan salin.

Pemuliaan tanaman dapat menciptakan varietas atau spesies tanaman baru yang sesuai atau beradaptasi terhadap lingkungan bercekaman.   

Khusus peningkatan suhu dan kekeringan, melalui pemuliaan tanaman dapat diciptakan tanaman-tanaman baru CAM Fakultatif yang dapat tumbuh dan berproduksi ketika terjadi stress kekeringan dan peningkatan suhu. Tanaman seperti ini akan berperilaku sebagai tanaman CAM yang bertahan hidup ketika kering, dan menjadi tanaman C3 atau C4 ketika lingkungan berubah menjadi normal. Masa depan manusia sangat bergantung dari langkah pendidikan pemuliaan tanaman saat ini untuk menghasilkan generasi baru yang yang dapat menggunakan teknik genetika untuk perbaikan tanaman tanaman-tanaman C3 atau C4 menjadi tanaman-tanaman CAM fakultatif.

Ingin studi Pemuliaan Tanaman di Luar Negeri....??

Ikuti di hotcourses Indonesia, termasuk pemuliaan tanaman

Program Sarjana S1

Magister Sains (S2) dan Doktor (S3)

Prodi Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started